Alvin “NOXA” Cutting Distortion Sound

Di pentas musik tanah air, tidak banyak drummer dari genre musik metal yang termasuk menonjol. Alvin, adalah salah satu di antaranya. Apalagi bersama band-nya Noxa, sudah berhasil go internasional, dan tampil bareng dengan band-band metal kelas dunia.

Pemilik nama lengkap Alvin Eka Putra ini juga tergabung dengan band metal lainnya bernama Cemetery Dance Club. Tapi namanya mulai banyak dikenal, saat bergabung dengan band pengusung extreme music, Noxa. Drummer ini dikenal dengan power pukulan dan kecepatannya memainkan stick di atas setup drum. Tidak hanya itu, drumer yang mulai belajar serius atau kursus main drum sejak usia 12 tahun (walaupun saat usia 10 tahun sudah main drum) ini juga menjadi endorse beberapa produk. Mulai dari Drum Yamaha, Paiste Cymbals dan Evans Drumheads. Sebuah prestasi yang termasuk langka dicapai oleh penggebuk drum yang memainkan extreme music, yaitu grindcore yang termasuk bukan tipikal musik komersial.

Beberapa waktu lalu, A-Pro sempat bertemu sambil berbincang-bincang dengan drumer yang juga memiliki koleksi banyak tattoo di tubuhnya ini. Alvin, banyak bercerita tentang equipment yang digunakan, termasuk seputar setup drum yang digunakannya. Alvin juga merasa bersyukur, ternyata kegiatan bermusiknya di-support oleh beberapa produk, yang ternyata cukup membantu eksistensinya dalam bermusik.

Cutting Distortion Sound
Alvin menjadi endorse produk Yamaha. Alvin menggunakan produk Yamaha Rock Tour. Menurutnya, produk Rock Tour ini sangat pas dengan seleranya. Lebih jauh Alvin menjelaskan, ”Sebelum menjadi endorse, saya memiliki drum custom yang dari bahan kayu Mahogany. Sama dengan Yamaha Rock Tour ini. Jadi pas lah. Sound yang dihasilkan lebih fat dan kuat. Terutama produk Yamaha ini, memiliki sound yang cukup power dengan sustain yang medium. Karakternya cukup sanggup untuk cutting distortion. Apalagi musik metal cenderung banyak menggunakan sound distorsi, jadi saya butuh sound yang bisa mengimbangi sound-sound distortif.”

Untuk mendukung aksi-nya, Alvin memilih menggunakan dua buah bass drum, dibandingkan menggunakan dobel pedal. Dengan alasan sound dobel pedal-nya lebih terasa real. Untuk tune dua bass drum ini memang sedikit dibedakan. ”Agar berasa menggunakan dua buah bass drum, saya menggunakan Trick Pedal, yang sangat membantu saya jika menggunakan pijakan yang cepat pada kick. Soalnya pedal ini bisa diatur kekuatan-nya. Sehingga sangat nyaman digunakan dalam waktu yang lama,” ungkapnya lebih lanjut.

Untuk memaksimalkan sound drum-nya, drumer yang juga suka main futsal ini memilih Evans Drumheads untuk melengkapinya. Alvin mengaku memang menyukai karakter dan inovasi dari Evans Drumheads. ”Justru saya ditawari menjadi endorse saat saya mencari produk drumhead Evans ini. Saya malah ditawari jadi endorse Evans Drumheads dan Paiste Cymbals sekalian. Saya langsung setuju, apalagi kedua produk itu termasuk produk favorit yang sudah memilki reputasi internasional. Dan dengan Evans Drumheads, cukup mempermudah saat melakukan tune.”

Drumer ini menggunakan produk EC2 clear untuk tom dan floor karena produk ini memiliki karakter sound low yang kuat, attack dan dengan sustain yang pendek. Karakter yang dibutuhkan untuk jenis musik yang dimainkannya. Termasuk pengguna Eq3, Emad Resonant pada bass drum-nya. Selain sound di atas, bass drum terasa lebih fat dan kuat. ”Sangat membantu untuk pukulan cepat dan kuat, Evans sanggup mempertahankan karakter sound asli-nya tetap terjaga dengan baik. Untuk snare saya pilih Evans Hybrid, karena saya menggunakan produk Yamaha Brass Snare. Sound-nya lebih kuat, dan lebih terekplorasi dengan baik, karena shell-nya bukan dari bahan kayu. Lebih pas dengan produk Evans Hybrid.”

source: AudioPro Edisi 03 Maret-April 2011